Jangan Lupa Ikutin Terus Perkembangan Website Ini Gadjet Berries

Table of Content

Penemuan Terbaru Pasca Timbulnya Pulau Baru Di Tanimbar

Pulau Baru Terbentuk Pasca Gempa Di Maluku

Pembentukan pulau baru akibat gempa bumi terjadi dalam istilah geologi yang disebut dengan kerusakan mekanik pada batuan, dimana proses amblesan terjadi karena mekanisme siklus seismik. naik turunnya permukaan tanah terjadi melalui mekanisme siklus gempa akibat dua fase utama yaitu interseismic yang merupakan fase awal gempa dan fase cosmic yang merupakan fase terjadinya gempa tektonik.

Untuk memastikan seperti apa prosesnya sebelum gempa terjadi, kemungkinan masyarakat mengamati bahwa laut dangkal itu relatif dekat dengan permukaan air, sehingga dengan sekali goncangan gempa tampak seperti pulau baru. telah muncul.

Fenomena Ini Membuat Warga Tanimbar Panik

Penduduk kawasan Kepulauan Tanimbar dikejutkan dengan munculnya tumbuhan karang bercampur lumpur dari dasar laut hingga ke permukaan air dan berbentuk pulau-pulau. Fenomena unik tersebut muncul di perairan Desa Teinaman Kecamatan Wuarlabobar pasca gempa 7,5 derajat yang terjadi pada Selasa (10/1/2023) pukul 02:47.

Bony Kelmaskosu, Kepala Desa Teinaman di Kabupaten Tanimbar Utara mengatakan, fenomena terbentuknya pulau tersebut menimbulkan kepanikan dan ketakutan warga Desa Teineman. Mereka diminta untuk mengungsi sementara. "Penemuan di desa Teinaman di wilayah Tanimbar Utara dibawa oleh gempa berkekuatan 7 ke massa material yang membentuk pulau.

BMKG Menganalisa Terkait Munculnya Pulau Baru

Indonesia adalah negara dengan jumlah gunung berapi terbesar di dunia, dan proses pembentukan gunung-gunung tersebut merupakan salah satu faktor yang membuat daratan muncul dari lingkungan air atau laut. pembentukan pulau baru di Tanimbari kemungkinan besar akan mendahului pembentukan pulau baru, laut dangkal. Akibatnya, dasar laut dangkal ini bisa naik di atas permukaan laut saat terjadi gempa dan menjadi pulau baru. 

Penemuan Terbaru Pasca Timbulnya Pulau Baru Di Tanimbar

Beberapa pertanyaan tentang terbentuknya "pulau-pulau" di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku pascagempa 7,5 SR akhirnya terjawab. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut fenomena ini sebagai gunung lumpur. Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, mengatakan semburan lumpur panas yang terbentuk pasca gempa akan hilang dengan sendirinya.

Terbentuknya gunung lumpur ini merupakan fenomena alam yang biasa terjadi. Dia menjelaskan istilah mud volcano. “Memang salah satu peristiwa alam tersebut merupakan fenomena alam yang meluas yang dikenal dengan terbentuknya mud volcano, yang biasa dikenal dengan sebutan ‘mud volcano’,” kata Daryono.

Pernyataan Penilitian BRIN

Eko Yulianto, peneliti Pusat Riset Geoteknologi, Science and Innovation Center (BRIN) juga memberikan penjelasan atas kemunculan "pulau baru" tersebut. Menurut Eko, "pulau" itu terbentuk akibat patahan pascagempa. "Pembentukan pulau-pulau baru terjadi dalam istilah geologi yang dikenal dengan rekahan, di mana terjadi peningkatan subsidence akibat mekanisme siklus gempa," kata Eko saat dihubungi, dilaporkan Antara, Selasa.

Pada dasarnya, menurut Eko, hampir semua pulau di Indonesia terbentuk terutama akibat proses tektonik dan vulkanik, ketika segala sesuatu di bawah laut naik di atas permukaan laut pada saat yang bersamaan.

Pada dasarnya, hampir seluruh pulau di Indonesia terbentuk akibat proses tektonik dan vulkanik, kata Eko, di mana semua yang ada di bawah laut naik di atas permukaan laut pada waktu yang bersamaan.

Warga Di Himbau Untuk Kembali Ke Rumah

Sementara itu, warga Desa Teinaman di Kecamatan Tanimbar Utara, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Negara Bagian Maluku mengungsi setelah gempa bermagnitudo 7,5 mengguncang Maluku hingga muncul sebuah pulau di permukaan laut. Kini mereka memutuskan untuk pulang, meski pulau baru itu masih terlihat di permukaan laut. 

“Sejak tadi pagi, saya sudah menghimbau para pengungsi untuk kembali ke rumahnya masing-masing, kini warga kembali mengambil barang-barang yang dibawa ke tempat pengungsian,” kata Bony Kelmaskossu, Kepala Desa Teinaman di Kabupaten Tanimbar Utara. Antara, Rabu (11/11/2019). 

Dia mengatakan pihaknya mengambil kebijakan meminta warga mengungsi sementara. Menurut dia, hal itu karena warga khawatir akan terciptanya pulau-pulau di daerah tersebut. Selanjutnya keadaan alam sebelum gempa yaitu cuaca, terjadi angin kencang dan gelombang tinggi, yang menimbulkan ketakutan dan kepanikan di antara penduduk.

Kondisi desa kami juga sulit untuk mengakses jaringan komunikasi, untuk sambungan telepon dan internet harus mendaki bukit atau pohon untuk mendapatkan jaringan dari sekitar desa. 

Perkenalkan Nama Saya Amran Fajri, Saya Adalah Penulis Pada Blok Gadjet Berries Ini

Post a Comment